by salju82-09 Jul 15
Berhubung lg bulan puasa ane kasih artikel kecil buat di baca - baca menjelang buka gan ...
Nabi Luth adalah anak dari saudara Nabi
Ibrahim. Ayah Nabi Luth yang bernama Hasan bin Tarikh adalah saudara
kandung Nabi Ibrahim. Nabi Luth ikut serta bersama Nabi Ibrahim
berhijrah ke Mesir. Di sana, Nabi Luth tinggal
bersama Nabi Ibrahim. Mereka mengusahakan ternak dan tanaman. Hewan
ternak telah berkembang biak hingga memenuhi wilayah mereka. Begitu pun
dengan hasil tanaman. Dari tahun ke tahun, panen mereka terus bertambah.
Banyak kekayaan Nabi Ibrahim dan Nabi Luth menyebabkan penduduk di
sekitarnya menjadi iri. Apalagi, mereka mengetahui bahwa Nabi Ibrahim
dan Nabi Luth hanyalah pendatang. Akhirnya, Nabi Ibrahim dan Nabi Luth
memutuskan untuk membagi dua seluruh kekayaan mereka. Nabi Ibrahim tetap
tinggal di Mesir dan Nabi Luth pergi ke Yordania. Nabi Luth menetap di
wilayah Sodom.
Kota
Sodom merupakan salah satu kota di Yordania. Penduduk Kota Sodom
memiliki akhlak yang sangat buruk. Mereka suka sekali berbuat
kemaksiatan. Di daerah tu sering terjadi pencurian dan perampasan harta
benda. Orang-orang yang lemah dan tidak berdaya sering menjadi korban
dari orang-orang yang berkuasa. Salah satu yang sangat buruk dari
kebiasaan penduduk Sodom adalah perbuatan homoseksual. Homoseksual
adalah perbuatan menyalurkan nafsu antara laki-laki dan laki-lak atau
antara perempuan dan perempuan. Perbuatan ini tidak pernah dilakukan
oleh kaum sebelum mereka. Perbuatan itu merajalela di Kota Sodom.
Seorang pendatang tidak akan selamat dari gangguan penduduk Sodom.
Apabila pendatang itu adalah seorang perempuan, para wanita akan
mengganggunya. Apabila pendatang itu adalah seorang lelaki tampan, para
lelaki di Kota Sodom akan memperebutkannya. Demikianlah penduduk Kota
Sodom memiliki akhlak yang sangat buruk. Pada masa kini, masyarakat akan
berakhlak buruk jika menjauhi ajaran-ajaran dalam agama.
Nabi Luth Berdakwah Kepada Kaum Sodom
Allah
swt memerintahkan Nabi Luth untuk mengembalikan kaum Sodom di jalan
Allah. Nabi Luth diminta mengajak kaum Sodom meninggalkan
perbuatan-perbuatan maksiat. Nabi Luth memberi nasehat dan peringatan
kepada kaumnya. Nabi Luth berkata, “Sesungguhnya aku adalah seorang
Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah
dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas
ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa
kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia dan kamu tinggalkan
isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu. Kalian adalah
orang-orang yang melampaui batas”. Mereka menjawab, “Hai Luth,
sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, kami akan benar-benar
mengusirmu”. Luth berkata, “Sesungguhnya aku sangat benci pada
perbuatanmu”.
Nabi
Luth meminta kaumnya untuk bertaubat. Dia menceritakan azab Allah yang
akan ditimpakan kepada mereka yang melakukan perbuatan keji. Mereka
tidak mempedulikan seruan Nabi Luth. Nabi Luth terus berdakwah. Namun,
kaum Sodom tidak menyambut seruannya. Nabi Luth merasa sudah tidak ada
harapan lagi untuk penduduk Sodom bersedia meninggalkan perbuatan
kejinya. Nabi Luth memohon kepada Allah agar mendatangkan azab. Sungguh,
azab Allah sangat menakutkan.
Tamu Nabi Luth
Allah
mengabulkan doa Nabi Luth, Allah mengutus dua Malaikat dalam wujud dua
pemuda yang sangat tampan. Sebelum sampai di wilayah Sodom, kedua
Malaikat ini mengabarkan kelahiran Ishaq kepada Nabi Ibrahim dan
isternya. Ketika sampai di Sodom, kedua lelaki tampan itu bertamu di
rumah Nabi Luth. Nabi Luth berpesan kepada isteri dan putri-putrinya
untuk merahasiakan kedatangan dua lelaki tampan tersebut. Namun, isteri
Nabi Luth, yang sehaluan dengan penduduk Sodom, memberitahukan kepada
para lelaki Sodom tentang dua lelaki tampan di rumah Nabi Luth. Tidak
lama kemudian, para lelaki Sodom beramai-ramai mendatangi rumah Nabi
Luth. Mereka berteriak memanggil Nabi Luth. Mereka meminta agar Nabi
Luth melepaskan kedua tamunya untuk mereka. Nabi Luth tidak mau membuka
pintu rumahnya.
Nabi
Luth menasehati kaum Sodom untuk kembali ke rumah masing-masing dan
tidak mengganggu tamunya. Nabi Luth juga meminta kaum Sodom untuk
meninggalkan perbuatan homoseksual karena hal itu bertentangan dengan
fitrah manusia dan kodrat alam. Nabi Luth mengingatkan adanya azab yang
dahsyat dari Allah swt. Kaum Sodom bukannya sadar, mereka justru hendak
membuka pintu rumah Nabi Luth. Nabi Luth berkata, “Sesungguhnya aku
tidak berdaya menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam rumahku. Aku
tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan
mereka. Aku juga tidak mempunyai keluarga atau sanak saudara yang
disegani mereka yang dapat aku minta pertolongan. Aku merasa sangat
kecewa karena sebagai tuan rumah aku tidak dapat menjaga keamanan tamu
di rumahku sendiri”. Mendengar keluh kesah Nabi Luth, kedua lelaki
tampan itu memberi tahu yang sebenarnya. Mereka mengatakan bahwa mereka
adalah Malaikat yang diutus Allah swt untuk menurunkan azab kepada kaum
Sodom. Dalam surat Ash-Shaaffaat ayat 171-172, Allah berfirman bahwa
hamba-hamba-Nya yang Rasul pasti akan mendapat pertolongan. Pada
akhirnya, para Rasul itu akan mendapatkan kemenangan.
Azab Untuk Kaum Sodom
Malaikat-Malaikat
ini menyuruh Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin. Ketika
pintu dibuka, kaum Sodom segera masuk ke dalam rumah Nabi Luth. Namun
saat mereka hendak masuk, kaum Sodom tidak mampu melihat. Ternyata,
mereka menjadi buta. Sementara itu, Nabi Luth dan keluarganya diminta
untuk meninggalkan Kota Sodom. Mereka berjalan keluar Kota Sodom karena
azab akan segera tiba. Para Malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan
keluarganya agar berjalan ke luar kota dan jangan seorang pun dari
mereka menoleh ke belakang. Namun, isteri Nabi Luth yang berada di
belakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan. Ia sering kali
menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas
kaum Sodom. Sepertinya, ia meragukan kebenaran ancaman para Malaikat
yang telah didengarnya sendiri. Langkah Nabi Luth dan putrid-putrinya
melewati batas Kota Sodom saat fajar menyingsing. Seketika bergetarlah
bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki kaum Sodom. Isteri Nabi Luth pun
merasakannya. Gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang
dan hujan batu sijil menghancurkan Kota Sodom dan penduduknya. Dalam
waktu singkat, mayat-mayat penduduk Kota Sodom bertebaran.
Ayat
Al-Quran yang berkaitan dengan isteri Nabi Luth yang terkena azab Allah
adalah ayat 11 Surat Hud. Ayat itu artinya, “Malaikat berkata, “Hai
Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka
tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa
keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada
seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu.
Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena
sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh,
bukankah subuh itu sudah dekat ?” Kata tertinggal di sini terjemahan
dari kalimat yaltafit. Ada pula mufassir yang menerjemahkannya dengan
menoleh ke belakang. Kisah ini merupakan pelajaran bagi kaum-kaum
sesudahnya. Perbuatan-perbuatan seperti itu sangat dilaknat oleh Allah.
Sungguh, azab Allah sangat menakutkan.
Selamat Idul Fitri 1436 H
Salam Hangat
Penulis,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar